Monday, February 26, 2018

Apa itu Bullet Journal?

Apa itu Bullet Journal? Saya termasuk orang yang terorganisir, suka kalau semua tertata rapi dan teratur. Karena itu saya suka mencatat semua kegiatan saya di buku, agenda sih kalau orang bilang ya. Dulu waktu masih kerja kantoran agenda itu memang kepake banget, buat mencatat semua kegiatan, jadwal meeting dan lain-lain. 

Setelah resign dan jadi ibu rumah tangga, udah gak pakai agenda dong?  Masih. Memang sih yang ditulis sudah tidak sebanyak waktu masih kerja, tapi tetep aja saya lebih suka kalau aktifitas saya sehari-hari ditulis di buku. Apa aja yang ditulis? Banyak. Jadwal bebersih rumah, jadwal kalau ada kegiatan di sekolah anak, dan semenjak jadi blogger aktifitas ngeblog pun saya catat.

Kenapa sih apa-apa ditulis? Selain karena saya orang yang terorganisir, saya juga suka lupa. Maklum faktor ‘U’. Kalau semua disimpen di otak, saya jadi merasa banyak pikiran. Jadi semua yang ada di otak saya pindahkan ke buku. Dan setiap pagi saya akan buka buku agenda untuk melihat aktifitas apa saja yang harus saya lakukan hari itu.

Karena buku agenda sudah jadi kebutuhan saya, setiap kali saya pergi ke toko buku pasti selalu melihat ke bagian buku agenda. Tapi sering gak jadi beli karena desainnya terlalu monoton dan semuanya seragam. Ya iyalah namanya bukunya agenda, tampilannya ya gitu-gitu aja, karena yang diutamakan fungsinya. Dan akhirnya balik lagi deh pakai buku tulis biasa. Dan kekurangannya pakai buku tulis biasa adalah, kurang menarik jadi suka males-malesan nulis di buku agenda hihihi. Tapi itu dulu waktu belum pake bullet journal.

perkenalan bullet journal, apa itu bullet journal, tentang bullet journal, bullet journal untuk pemula, memulai bullet journal, serba serbi bullet journal


Apa itu bullet journal? Bullet Journal pertama kali diciptakan oleh Ryder Carroll. Tujuan utama dia menciptakan bullet journal adalah mencatat semuanya. Apa yang sudah kita kerjakan, ide-ide yang muncul, keuangan, bahkan yang ingin dicapai. Track the past, organize the present and plan the future. Begitu katanya. Jadi bullet journal itu gabungan dari buku agenda, diary, buku keuangan bahkan sketch book.  Pokoknya apa pun bisa kamu tulis di buku ini.

Kata bullet sendiri diambil dari cara penulisan jurnal yang berupa poin-poin. Karena itu bullet journal menggunakan simbol-simbol untuk menandakan setiap aktifitas, untuk memudahkan kita dalam menulis catatan. Beberapa simbol yang sering digunakan:

o     : task
o   X  : task complete
o   >  : task migrated
o   <  : task scheduled

Dan masih banyak simbol lagi yang digunakan. Simbol-simbol ini bukan harga mati, jadi kita bebas menggunakan simbol apa saja yang kita rasa lebih cocok untuk kita pakai. Fungsi simbol-simbol ini tentu saja untuk memudahkan kita mengetahui tugas-tugas yang harus kita selesaikan.

Biasanya key untuk simbol-simbol ini ditulis di bagian awal bullet journal. Memang lebih enak kalau memulai bullet journal di awal tahun, tapi kalau memang baru mulai di pertengahan tahun sih tidak masalah. Hal-hal apa saja yang bisa ditulis di journal ini akan saya bahas nanti ya.

Apa saja yang diperlukan untuk memulai bullet journal? Tidak banyak kok, cuma buku dan alat tulis.

Buku


Yang paling utama yaitu buku. Buku apa yang bisa digunakan untuk bullet journal? Buku apa saja bisa. Karena bullet journal sudah mulai dikenal dimana-mana, bahkan sudah ada buku khusus untuk bullet journal. Beberapa diantaranya yaitu merk The Bullet Journal Notebook, Leuchtturm 1917 Notebook, Moleskine Notebook, Archer and Olive dan masih banyak lagi.

Kelebihan buku-buku ini yaitu kertasnya yang  halus dan tebal dan juga sebagian besar sudah mencantumkan nomor halaman. Kertas tebal ini untuk memudahkan bagi mereka yang juga suka menggambar atau menggunakan hand lettering pada bullet journal mereka.

Memang tujuan utama bullet journal adalah hanya untuk menulis catatan dengan cara biasa, tapi banyak yang berkreasi dengan journal mereka. Ada yang menambahkan gambar-gambar, hand lettering, sketsa atau doodle dan bahkan menulis catatan dengan menggunakan pena warna-warni. Semua ini bisa dilakukan jika menggunakan journal dengan kertas yang tebal.

Ada kualitas tentu saja ada harga dong ya. Buku-buku ini harganya bisa dibilang mahal, sekitar Rp300.000,-. Kalau memang punya budget lebih, boleh deh beli buku ini, karena gak bakalan kecewa. Tapi kalau memang hanya ingin menggunakan buku biasa, pilih buku yang kertasnya agak tebal. Saya pernah beli buku untuk journal karena tertarik melihat covernya yang lucu. Dan di covernya tertulis ‘Jurnal’, jadi saya pikir ini buku yang cocok. Saya suka journal saya berwarna-warni, dan ketika saya menulis menggunakan fineliner, ternyata tinta pena tembus ke bagian belakang kertas. Jadi kurang enak dilihat. Kecewa dong sama buku itu. Jadi journal saya hanya saya tulis dengan pena biasa.


perkenalan bullet journal, apa itu bullet journal, tentang bullet journal, bullet journal untuk pemula, memulai bullet journal, serba serbi bullet journal

Pena


Untuk menulis tentu perlu atas tulis kan. Semua jenis pena bisa digunakan, tapi perhatikan dulu ya apakah tembus di kertas atau tidak. Biasanya pena warna-warni atau malah brush pen digunakan untuk menghias bullet journal, supaya lebih menarik dan menambah semangat untuk menulis catatan.

Kalau saya sih memang suka kalau bullet journal saya berwarna-warni, tidak monoton. Karena itu saya punya beberapa koleksi pena, ada fineliner, ada gel pen bahkan highlighter. Pena-pena ini saya gunakan untuk menambahkan gambar dekorasi, atau menulis judul dan tanggal. Bisa dikreasikan sendiri ya, kita bebas berekspresi di journal kita masing-masing. Karena buku ini hanya akan dilihat oleh kita saja, maka hiaslah sesuai keinginan kita.

Tapi kalau memang lebih suka menggunakan pena biasa sah-sah saja kok. Bahkan awalnya bullet journal memang hanya menggunakan pena saja. Jadi lebih praktis sih tidak perlu membawa pena banyak, dan bisa mencatat kapan saja ketika ada yang butuh dicatat. 


perkenalan bullet journal, apa itu bullet journal, tentang bullet journal, bullet journal untuk pemula, memulai bullet journal, serba serbi bullet journal

Sudah paham kan dengan bullet journal? Yang punya masalah sering lupa seperti saya mungkin bisa mulai menulis bullet journal. Untuk awal sih gak perlu harus sama dengan punya orang lain, buat yang sesuai dengan diri sendiri saja, karena journal ini memang hanya kita yang pakai. 

Kalau ada pertanyaan boleh ditulis di komen ya.

Let’s journaling ^^




4 comments:

  1. Suka, Suka ^_^
    Saya juga tipe orang yang suka sekali menulis agenda di jurnal. Rasanya bahagia kalo satu agenda terselesaikan dengan baik. Biasanya saya pakai buku note saku biasa. Em, karena saya hobby buat handlettering, doddle, dan suka mewarnai, saya jadi kepikiran buat Bullet Journal juga... Thanks for sharing

    ReplyDelete
  2. Pernah punya keinginan buat menulis bullet journal, tapi entah kenapa belum kesampaian, apa karena saya terlalu berantakan ya orangnya hihihi, melakukan apapun seringnya spontan, jarang direncanakan hihihi. Sepertinya saya harus mulai menulis bullet journal nih, biar saya bisa jadi orang yang lebih terorganisir lagi ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau memang lebih suka spontan gpp sih, tapi untuk memudahkan ya bisa pakai jurnal

      Delete